Kumpulan Dzikir Asma;ul Husna
Yang Merupakan Bagian Dari
SIFAT ALLAH YANG MAHA TUNGGAL
Rahasia Asma'ul Husna (Bag. 1)
Rahasia Asma'ul Husna (Bag. 2)
1. Al Wahid ( الواحد ) = Maha Esa
Hakikat sifat tunggal bagi Allah:
* Yang awal bagi Maha Tunggal
* Tak ada dua bagi-Nya
* Tak ada sekutu bagi-Nya (16:21)
* Tak ada yang serupa dengan-Nya (42:1)
* Tak ada yang mendahlui wujud azali-Nya
* Maha suci Allahyang maha mulia dan maha agung dari semua ucapan orang-orang yang dzalim
* Ibroh:
- Beribadah disertai keyakinan tauhid
- Beribadah semata-mata mencari ridho-Nya
- Beribadah dengan ikhlas dan penuh syukur
- Jangan terpedaya dengan banyaknya manusia yang mengerjakan amal-amal ibadah tetapi sia-sia karena tidak mentauhidkan-Nya.
- Hindari terlalu banyak menuntut
- Hendaknya memiliki kelebihan dan keistimewaan pada amal.
2. Al-Fardu ( الفرد ) = Maha Tunggal
* Banyak pengertian dan pemahaman isim ini
* Allah maha tunggal, tidak berpasangan, tidak beranak, dsb.
* Allah berhak melakukan kehendak-Nya
* Allah menciptakan makhluk dengan sifat dan rupa yang berbeda-beda. Bayangkan kalau semua dibuat sama!
* Allah menentukan aturan khusus danhukum-hukum untuk ditaati manusia.
3. Al Witru (الؤثر ) = Maha Ganjil
* Semakna dengan Al Wahid, Al Fardhu
* Disebutkan dalam beberapa hadits ( isim al witru)
4. AL-Kafi ( الكافى ) = Maha Mencukupi
* Segala bentuk pemenuhan kebutuhan hidup makhluk berasal dari-Nya.
* Cukup Allah yang menjadi penjaga dan pemelihara hamba-Nya
* Ibroh:
- Memahami bahwa tidak ada yang mampu mencegah dan menghilangkan kesulitan dan bencana kecuali Allah.
- Beribadah, berharap dan bergantung hanya kepada Allah
5. Al-Aliyyu ( العلي ) = Maha Tinggi
* 87:1/ 2:155
* Maha tinggi dengan sifat-sifat keagungan dan keluhuran-Nya
* Orang-orang yang berdak'wah (nabi/da'i) mendapatkan kedudukan yang tinggi diantara malaikat karena mengajak orang-orang menuju Allah (2:253)
* Ibroh: berusaha menggapai kedudukan tinggi di sisi Allah dengan beriman, berilmu, beribadah, berakhlak, beramal.
6. Rofi'uddarojat ( رفيع الدرجات ) = Maha memiliki derajat yang tinggi (40:15)
* Isim ini bermakna perpaduan dari isim Al Jalil (Maha Agung), Al Aliyya (Maha Tinggi), Al Aziz (Maha Kuat).
* Allah meninggikan derajat para wali-Nya (12:76)
* Hanya Dia yang berhak ditinggikan dengan pujian dan sanjungan.
* Ibrah: Mengharap ditinggikan derajat dengan cara mengerjakan amalan wajib dan memperbanyak amalan sunnah:
- menyempurnakan wudhu di cuaca dingin
- shalat di masjid (memperbanyak langkah)
- menantikan shalat berikutnya
- memperbanyak sujud (sholat sunnah) ---> disukai Allah
7. Dzul Ma'arij ( ذؤالمعارج ) = mempunyai tempat naik (70:3)
* Menguasai semua tempat dan mengatur semua urusan.
* Al-Ma'arij = tempat naik para malaikat.
* Ibrah: hendaklah memperbanyak amal yang akan dibawa oleh malaikat.
8. Dzul 'Arsyi ( ذؤالعرش ) = Yang mempunyai 'Arsy (40: 15/ 85: 14-15
* Isim ini juga merujuk pada makna ketinggian atau yang bersifat tinggi
* Arsy adalah makhluk yang sangat agung, mulia, tinggi dan tidak ada mkhluk yang berada di atasnya.
KAIDAH-KAIDAH DALAM SIFAT-SIFAT ALLAH
(Syaikh M. Shalih al Utsaimin)
1. Sifat-sifat Allah merupakan sifat-sifat yang maha sempurna berdasarkan dalil naqli, dalil aqli yang bersifat logis dan berdasarkan fitrah (16:60/ 21:66-67/ 17:36)
2. Ruang lingkup sifat-sifat itu lebih luas daripada ruang lingkup 'asma, karena setiap isim (nama) lebih inklusif daripada sifat, juga karena sifat-sifat itu berkaitan dengan perbuatan (af'al) Allah.
3. Sifat Allah terbagi menjadi dua:
a. Yang telah ditetapkan (tsubutiyyah)
b. Yang berlawanan (salbiyyah) ----? ditolak/ sifat mustahil
4. Sifat-sifat yang telah ditetapkan merupakan hal-hal yang terpuji dan sempurna.
5. Sifat yang telah ditetapkan terdiri dari sifat-sifat dzat (dzatiyah) dan sifat-sifat perbuatan (fi'liyah)
6. Penetapan sifat-sifat itu pada lazimnya untuk menghilangkan hal-hal yang perlu diwaspadai secara krusial, misalnya: menghilangkan sifat keserupaan.
7. Sifat-sifat Allah merupakan sesuatu yang telah ditetapkan secara baku, dan didalamnya tidak ada ruang akal manusia untuk mencampurinya. Mengikuti apa kata AQ dan Hadits.
Bersambung ke
Rahasia Asma'ul Husna (Bag. 4)
Rahasia Asma'ul Husna (Bag. 5)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar